Contoh 1
Judul : Petunjuk Korespondensi Niaga Bahasa Indonesia
Nama Pengarang : Thomas Barata Wijaya
Nama Penerbit : Pustaka Jaya, Jakarta
Tahun Terbit : 1989
Translate
About Me

- Mochamad Riszal Pratama
- Ass.Terima Kasih telah berkunjung ke Blog ini.Kritik dan saran yang membangun, agar Blog ini dapat menjadi lebih baik. Wass.
Link
Follower
Last Visit
Visitor
Tampilkan postingan dengan label Catatan Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
07 Januari 2011
Cara Melihat Koherensi atau Kepaduan Pada Suatu Paragraf
Published :
Jumat, Januari 07, 2011
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Mengulang salah satu kata yang mendahuluinya.
2. Menggunakan Konjungsi/kata penghubung.
3. Mengulang kata kunci/kata yang di pentingkan pada paragraf tersebut.
4. Menggunakan kata ganti.
5. Menggunakan kata petunjuk.
2. Menggunakan Konjungsi/kata penghubung.
3. Mengulang kata kunci/kata yang di pentingkan pada paragraf tersebut.
4. Menggunakan kata ganti.
5. Menggunakan kata petunjuk.
18 Agustus 2009
Imbuhan Serapan ( Asing )
Published :
Selasa, Agustus 18, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Pra artinya sebelum atau dimuka.
contoh :
1. Prasejarah
2. Praujian
3. Praebta
4. Pranikah
5. Prajabatan.
2. Pramu artinya pemberi jasa
contoh :
1. Pramugari
2. Pramunia
3. Pramuwisma
4. Pramusiwi
5. Pramusaji.
3. Purna artinya makna pertama artinya selesai, makna kedua lengkap, makna ketiga sempurna
contoh :
1. Purnawirawan
2. Purnatugas
3. Purnabakti
4. Purnawaktu
5. Purnajual.
4. Swa artinya sendiri
contoh :
1. Swalayan
2. Swasembada
3. Swadesi
4. Swadaya.
5. Adi artinya besar sekali/sangat besar. Adi menggantikan imbuhan asing power/super.
contoh :
1. Adidaya
2. Adi kodrati
3. Adipura
4. Adibunyi
6. Wan artinya orang yang bersifat.....tergantung kata yang dilengkapi
contoh :
1. Sastrawan
2. Karyawan
3. Angkasawan
4. Budayawan
5. Sejarawan.
Man artinya
contoh :
1. Seniman
Wati artinya
contoh :
1. Sastrawati
2. Karyawati
3. angkasawati
4. Budayawati
5. Sejarawati.
7. Is artinya makna yang pertama bersifat, makna yang kedua kata benda.
contoh :
1. Nasionalis
2. Pancasialis
3. Komunis
4. Ekonomis
5. Praktis
Kata diatas adalah kata sifat
contoh :
1. Vokalis
2. Gitaris
3. Komponis
4. Pianis
kata diatas adalah kata benda
8. Isme artinya makna yang pertama adalah ajaran, makna yang kedua paham, makna yang ketiga kepercayaan.
contoh :
1. Komunisme
2. Pancasialisme
3. Nasionalisme
4. Sukuisme
5. Daerahisme.
9. Isasi artinya pe-an artinya proses.
contoh :
1. Naturalisasi
2. Sosialisasi
3. Organisasi
4. Reboisasi
5. Urbanisasi
10. Pasca artinya sesudah
contoh :
1. Pascasarjana
2. Pascaujian
3. Pascabencana
4. Pascapanen
5. Pascatsunami
11. Tuna artinya makna pertama kurang, makna yang kedua cacat
contoh :
1. Tunadaksa
2. Tunanetra
3. Tunarungu
4. Tunawisma
5. Tunaaksara
12. Anti artinya makna yang pertama melawan,makna yang kedua tidak setuju
contoh :
1. Antiair
2. Antibodi
3. Antikuman
4. Antigores
5. Antinarkoba
bersambung.................
contoh :
1. Prasejarah
2. Praujian
3. Praebta
4. Pranikah
5. Prajabatan.
2. Pramu artinya pemberi jasa
contoh :
1. Pramugari
2. Pramunia
3. Pramuwisma
4. Pramusiwi
5. Pramusaji.
3. Purna artinya makna pertama artinya selesai, makna kedua lengkap, makna ketiga sempurna
contoh :
1. Purnawirawan
2. Purnatugas
3. Purnabakti
4. Purnawaktu
5. Purnajual.
4. Swa artinya sendiri
contoh :
1. Swalayan
2. Swasembada
3. Swadesi
4. Swadaya.
5. Adi artinya besar sekali/sangat besar. Adi menggantikan imbuhan asing power/super.
contoh :
1. Adidaya
2. Adi kodrati
3. Adipura
4. Adibunyi
6. Wan artinya orang yang bersifat.....tergantung kata yang dilengkapi
contoh :
1. Sastrawan
2. Karyawan
3. Angkasawan
4. Budayawan
5. Sejarawan.
Man artinya
contoh :
1. Seniman
Wati artinya
contoh :
1. Sastrawati
2. Karyawati
3. angkasawati
4. Budayawati
5. Sejarawati.
7. Is artinya makna yang pertama bersifat, makna yang kedua kata benda.
contoh :
1. Nasionalis
2. Pancasialis
3. Komunis
4. Ekonomis
5. Praktis
Kata diatas adalah kata sifat
contoh :
1. Vokalis
2. Gitaris
3. Komponis
4. Pianis
kata diatas adalah kata benda
8. Isme artinya makna yang pertama adalah ajaran, makna yang kedua paham, makna yang ketiga kepercayaan.
contoh :
1. Komunisme
2. Pancasialisme
3. Nasionalisme
4. Sukuisme
5. Daerahisme.
9. Isasi artinya pe-an artinya proses.
contoh :
1. Naturalisasi
2. Sosialisasi
3. Organisasi
4. Reboisasi
5. Urbanisasi
10. Pasca artinya sesudah
contoh :
1. Pascasarjana
2. Pascaujian
3. Pascabencana
4. Pascapanen
5. Pascatsunami
11. Tuna artinya makna pertama kurang, makna yang kedua cacat
contoh :
1. Tunadaksa
2. Tunanetra
3. Tunarungu
4. Tunawisma
5. Tunaaksara
12. Anti artinya makna yang pertama melawan,makna yang kedua tidak setuju
contoh :
1. Antiair
2. Antibodi
3. Antikuman
4. Antigores
5. Antinarkoba
bersambung.................
10 Agustus 2009
Metode Pidato
Published :
Senin, Agustus 10, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
a. Improtu (serta merta) : pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi) : biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
b. Menghafal : pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan selama berpidato.
c. Naskah : Pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
d. Ekstemporan : merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disampaikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato : kemudian kerangka/catatan itulah yang dikembangkan atau disampaikan dalam pidato. (PM)
b. Menghafal : pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan selama berpidato.
c. Naskah : Pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
d. Ekstemporan : merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disampaikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato : kemudian kerangka/catatan itulah yang dikembangkan atau disampaikan dalam pidato. (PM)
07 Agustus 2009
Keberhasilan Menyimak/Mendengarkan Informasi Berita
Published :
Jumat, Agustus 07, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
Ukuran Keberhasilan Menyimak/mendengarkan adalah sebagai berikut :
1. Arah pembicara yang ditangkapya tidak menjadi kabur.
2. Ide yang ditangkap tidak menjadi terbalik-balik.
3. Benar dalam memisah-misahkan bagian penting dengan yang tidak penting.
4. tidak ada kesalahpahaman terhadap makna.
5. Ada kesimpulan yang baik dan benar.
6. Berhasil menangkap ide pusat/sentral.
1. Arah pembicara yang ditangkapya tidak menjadi kabur.
2. Ide yang ditangkap tidak menjadi terbalik-balik.
3. Benar dalam memisah-misahkan bagian penting dengan yang tidak penting.
4. tidak ada kesalahpahaman terhadap makna.
5. Ada kesimpulan yang baik dan benar.
6. Berhasil menangkap ide pusat/sentral.
09 Juli 2009
Ciri-Ciri Cerita Rakyat
Published :
Kamis, Juli 09, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
Adapun Ciri-ciri cerita rakyat yaitu :
1. Penyebarannya dilakukan secara lisan.
2. Bersifat tradisional.
3. Nama Pencerita bersifat anonim (tanpa nama).
4. Memiliki banyak versi dan variasi.
5. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.
1. Penyebarannya dilakukan secara lisan.
2. Bersifat tradisional.
3. Nama Pencerita bersifat anonim (tanpa nama).
4. Memiliki banyak versi dan variasi.
5. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.
15 Maret 2009
Macam-Macam Sudut Pandang
Published :
Minggu, Maret 15, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Sudut Pandang Persona ke tiga "dia"
-"dia" mahatahu.
-"dia" sebagai Pengamat.
2. Sudut Pandang Persona Pertama "aku"
-"aku" Tokoh Utama.
-"aku" Tokoh tambahan.
3. Sudut Pandang Campuran
-"aku" dan "dia".
-"dia" mahatahu.
-"dia" sebagai Pengamat.
2. Sudut Pandang Persona Pertama "aku"
-"aku" Tokoh Utama.
-"aku" Tokoh tambahan.
3. Sudut Pandang Campuran
-"aku" dan "dia".
Ciri-Ciri Paragraf Persuasif
Published :
Minggu, Maret 15, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat.
2. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau berbuat, bertindak atau melakukan sesuatu secara sukarela, sesuai yang diinginkan pengarang.
3. Membuktikkan kebenaran, pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan dan kepercayaan pada diri pembaca.
4. Menggunakan beberapa teknik seperti rasionalisme, identifikasi, sugesti, proyeksi dan penggantian.
2. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau berbuat, bertindak atau melakukan sesuatu secara sukarela, sesuai yang diinginkan pengarang.
3. Membuktikkan kebenaran, pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan dan kepercayaan pada diri pembaca.
4. Menggunakan beberapa teknik seperti rasionalisme, identifikasi, sugesti, proyeksi dan penggantian.
Faktor-Faktor Keberhasilan sebagai Pembawa Acara
Published :
Minggu, Maret 15, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Faktor Latihan
Latihan yang menunjang keberhasilan yaitu :
a. Pernafasan.
b. Pengucapan.
c. Kelancaran berbicara.
d. Intonasi.
e. Penyusunan kalimat.
f. Membaca berbagai Informasi.
g. Seni gerak tubuh.
2. Faktor Estetis/Estetika
Seseorang pembawa acara harus bersikap luwes dan tampil menarik, menawan serta selalu memperhatikan etika pergaulan.
Contoh Estetis :
1. Dalam hal berbusana.
2. Berbicara.
3. Sopan santun.
3. Faktor Kontrol Emosi
Seseorang pembawa acara harus selalu memanfaatkan pikirannya untuk selalu melakukan kontrol emosi. Jangan melamun dan terlalu cepat.
4. Faktor Penguasaan Bahasa
Pembawa acara adalah seorang komunikator yang baik.
5. Mengatasi Demam Panggung
Cara mengatasinya yaitu dengan berkosentrasi, bersikap rileks, dan melakukan tindakan yang wajar.
6. Kualitas Suara
Upaya untuk memperbaiki kualitas suara ialah sikap badan, pernafasan, dan bentuk mulut sewaktu berbicara.
Latihan yang menunjang keberhasilan yaitu :
a. Pernafasan.
b. Pengucapan.
c. Kelancaran berbicara.
d. Intonasi.
e. Penyusunan kalimat.
f. Membaca berbagai Informasi.
g. Seni gerak tubuh.
2. Faktor Estetis/Estetika
Seseorang pembawa acara harus bersikap luwes dan tampil menarik, menawan serta selalu memperhatikan etika pergaulan.
Contoh Estetis :
1. Dalam hal berbusana.
2. Berbicara.
3. Sopan santun.
3. Faktor Kontrol Emosi
Seseorang pembawa acara harus selalu memanfaatkan pikirannya untuk selalu melakukan kontrol emosi. Jangan melamun dan terlalu cepat.
4. Faktor Penguasaan Bahasa
Pembawa acara adalah seorang komunikator yang baik.
5. Mengatasi Demam Panggung
Cara mengatasinya yaitu dengan berkosentrasi, bersikap rileks, dan melakukan tindakan yang wajar.
6. Kualitas Suara
Upaya untuk memperbaiki kualitas suara ialah sikap badan, pernafasan, dan bentuk mulut sewaktu berbicara.
Ciri-Ciri Nasti
Published :
Minggu, Maret 15, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Adanya rangkaian peristiwa/kronologis/urutan waktu.
2. Adanya tokoh dalam peristiwa, alur, latar, konflik.
3. Bersifat fakta maupun non fakta.
2. Adanya tokoh dalam peristiwa, alur, latar, konflik.
3. Bersifat fakta maupun non fakta.
Ciri-Ciri Cerpen
Published :
Minggu, Maret 15, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.)
2. Besifat Fiksi.
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
6. Alur yang digunakan alur rapat.
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya.
2. Besifat Fiksi.
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
6. Alur yang digunakan alur rapat.
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya.
Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
Published :
Minggu, Maret 15, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
Unsur-unsur Instrinsik Cerpen yaitu :
1. Tema adalah ide atau gagasan yang menjadi pokok persoalan dalam sebuah cerita.
2. Amanat adalah pesan yamg disampaikan dalam cerita.
3. Alur adalah jalan cerita
4. Penokohan/Perwatakan.
5. Latar (tempat, waktu, suasana).
6. Sudut Pandang.
7. Konflik permasalahan apa yang ada dalam cerita.
Unsur-unsur EkstrinsikCerpen yaitu :
1. Latar belakang Pengarang/Penulis.
2. Latar belakang Budaya.
3. Latar belakang Zaman.
4. Latar belakang Ekonomi.
5. Latar belakang Politik.
6. Latar belakang Sosial.
7. Latar belakang Agama.
1. Tema adalah ide atau gagasan yang menjadi pokok persoalan dalam sebuah cerita.
2. Amanat adalah pesan yamg disampaikan dalam cerita.
3. Alur adalah jalan cerita
4. Penokohan/Perwatakan.
5. Latar (tempat, waktu, suasana).
6. Sudut Pandang.
7. Konflik permasalahan apa yang ada dalam cerita.
Unsur-unsur EkstrinsikCerpen yaitu :
1. Latar belakang Pengarang/Penulis.
2. Latar belakang Budaya.
3. Latar belakang Zaman.
4. Latar belakang Ekonomi.
5. Latar belakang Politik.
6. Latar belakang Sosial.
7. Latar belakang Agama.
05 Maret 2009
Jenis-Jenis Membaca dan Kecepatan Membaca
Published :
Kamis, Maret 05, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama

-Ekstensif yaitu ditinjau dari tujuannya membaca terbagi menjadi 2 jenis.
1. Membaca Ekstensif yaitu cara membaca yang dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya teks dalam waktu sesingkat mungkin.
Tujuan membaca Ekstensif yaitu :
1. Memperoleh pemahaman umum.
2. Menemukan hal tertentu dalam teks.
-Intensif yaitu membaca untuk menganalisis dan memahami bahan secara teliti dan mendalam.
Ditinjau dari kecepatan membaca dibagi atas 4 jenis yaitu :
1. Membaca Reguler
Yaitu cara membaca dengan kecepatan relatif lambat. Cara ini dilakukan dengan membaca baris demi baris dengan tujuan memahami teks yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Misalnya : karya-karya Ilmiah.
2. Membaca Sekilas atau disebut Scanning adalah
Membaca dengan melihat sekilas bagian-bagian teks. Terutama judul, daftar isi, kata pengantar atau yang lainnya. Cara ini lebih tepat digunakan atau dilakukan dalam membaca koran.
3. Membaca Cepat atau Slimming adalah
Membaca dengan cara lebih cepat. Pandangan mata langsung meluncur, menyapu halaman-halaman teks. Cara ini lebih tepat digunakan untuk mencari sesuatu yang khusus dalam teks itu. Misalnya Suatu kata dalam kamus atau nomor tertentu dalam buku telefon.
4. Membaca Kecepatan Tinggi atau Warp Speed.
Yaitu membaca suatu teks dengan kecepatan tinggi dengan disertai pemahaman yang tinggi pula.
Dialog
Published :
Kamis, Maret 05, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
Struktur Alur Drama
Published :
Kamis, Maret 05, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama

Struktur Alur Drama terdiri atas 5 bagian yaitu :
1. Eksposisi yaitu gambaran selintas mengenai drama.
2. Konflik yaitu terjadi persoalan yang melibatkan pelaku cerita.
3. Komplikasi/penggawatan yaitu terjadinya persoalan baru dalam cerita. Dalam hal ini watak tumbuh sendiri-sendiri dan saling mempengaruhi.
4. Krisis yaitu pertentangan diimbangi dengan jalan keluar.
5. Konklusi ( Penyelesaian).
04 Maret 2009
Perwatakan dalam Tokoh Cerita
Published :
Rabu, Maret 04, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama

Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh cerita.
Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.
Watak atau tokoh dalam cerita terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Tokoh Protagonis adalah tokoh utama dalam drama yang dimunculkan untuk mengatasi berbargai persoalan yang dihadapi dalam cerita.
2. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang melawan Protagonis.
3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh pendamai yaitu tokoh yang tidak memiliki sifat Protagonis dan Antagonis.
Alur Atau Jalan Cerita
Published :
Rabu, Maret 04, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
Alur atau jalan cerita adalah rangkaian cerita yang disususn secara logis. Alur ini biasanya terbagi atas beberapa- beberapa unsur yaitu : Perkenalan, pertikaian, perumitan, puncak/ klimaks, peleraian, dan akhir cerita.
Ada 2 Jenis Alur yaitu :
1. Alur Longgar.
2. Alur Ketat.
Alur Longgar yaitu jika sebagian alur ditinggalkan akan tetapi keutuhan cerita tidak terganggu.
Alur Ketat yaitu jika sebagian alur ditinggalkan keutuhan ceritamenjadi terganggu.
Ada 2 Jenis Alur yaitu :
1. Alur Longgar.
2. Alur Ketat.
Alur Longgar yaitu jika sebagian alur ditinggalkan akan tetapi keutuhan cerita tidak terganggu.
Alur Ketat yaitu jika sebagian alur ditinggalkan keutuhan ceritamenjadi terganggu.
Gaya Bahasa Penegasan
Published :
Rabu, Maret 04, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Pleonasme : Menegaskan sesuatu yang sudah terang keadaannya.
2. Parratellisme : Ulangan-ulangan kalimatnya yang sama artinya. Maksudnya untuk menegaskan kalimat.
3. Kareksio : Menyatakan suatu hal yang kurang baik, kemudian dibetulkan dengan yang lbih baik.
4. Tantologi : Menulang sebuah kata beberapa kali atau kata lainnya yang hampir sama artinya. Gunanya agar pembaca mendalami maksudnya.
2. Parratellisme : Ulangan-ulangan kalimatnya yang sama artinya. Maksudnya untuk menegaskan kalimat.
3. Kareksio : Menyatakan suatu hal yang kurang baik, kemudian dibetulkan dengan yang lbih baik.
4. Tantologi : Menulang sebuah kata beberapa kali atau kata lainnya yang hampir sama artinya. Gunanya agar pembaca mendalami maksudnya.
Gaya Bahasa Pertentangan
Published :
Rabu, Maret 04, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Sinekdoche Totem Pro Parte : Yang disebut seluruhnya sedangkan yang dimaksud hanya sebagian saja.
2. Ironi : Kalimat yang menunjukkan pertentangan dengan yang dimaksud, untuk mengejek atau mencemooh.
3. Okkupasi : Bantahan dan keberatan pembawa akan sebuah hal yang dicoba untuk ditentangkan, agar timbul sebuah kepuasan.
2. Ironi : Kalimat yang menunjukkan pertentangan dengan yang dimaksud, untuk mengejek atau mencemooh.
3. Okkupasi : Bantahan dan keberatan pembawa akan sebuah hal yang dicoba untuk ditentangkan, agar timbul sebuah kepuasan.
21 Februari 2009
Gaya Bahasa Sindiran
Published :
Sabtu, Februari 21, 2009
Author :
Mochamad Riszal Pratama
1. Ironi : Kalimat yang menunjukkan pertentangan dengan yang dimaksud, untuk mengejek/ mencemooh.
2. Sarkasme : Sindiran atau ejekan yang kasar.
3. Litotes : mengurangi keadaan diri sendiri, atau merendahkan diriuntuk menghormati orang yang diajak bicara.
4. Asosiasi : Memberi gaya yang bersamaan pada kata-kata yang sesuai dengan maksud penulisnya.
5. Eupheisme : Kiasan kesopanan Bahasa, yaitu untuk menghaluskan kata-kata yang dirasakan kasar, tak sopan atau menyinggung perasaan orang yang diajak bicara.
2. Sarkasme : Sindiran atau ejekan yang kasar.
3. Litotes : mengurangi keadaan diri sendiri, atau merendahkan diriuntuk menghormati orang yang diajak bicara.
4. Asosiasi : Memberi gaya yang bersamaan pada kata-kata yang sesuai dengan maksud penulisnya.
5. Eupheisme : Kiasan kesopanan Bahasa, yaitu untuk menghaluskan kata-kata yang dirasakan kasar, tak sopan atau menyinggung perasaan orang yang diajak bicara.
Langganan:
Postingan (Atom)
Search
Popular Posts
-
1. Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.) 2. Besifat Fiksi. 3. Fokus cerita pada satu kejadian...
-
1. Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat. 2. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau berbuat, bertindak atau m...
-
1. Sudut Pandang Persona ke tiga "dia" -"dia" mahatahu. -"dia" sebagai Pengamat. 2. Sudut Pandang Persona Pert...
-
1. Pra artinya sebelum atau dimuka. contoh : 1. Prasejarah 2. Praujian 3. Praebta 4. Pranikah 5. Prajabatan. 2. Pramu artinya pemberi jasa c...
-
Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh cerita. Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertent...
-
Struktur Alur Drama terdiri atas 5 bagian yaitu : 1. Eksposisi yaitu gambaran selintas mengenai drama. 2. Konflik yaitu terjadi persoala...
-
GTA San Andreas PC Cheats discovered by Edison Carter Cheat Codes LXGIWYL = Weapon Set 1, Thug's Tools PROFESSIONALSKIT = We...
-
GTA San Andreas Video Favorit Backwards Bike: video: BackwardsBike.wmv Freeze Semuanya: video: GoAheadAndArrestMeOfficer.wmv Sisi Grav...
-
Anak adalah anugerah terindah, yang diberikan Allah kepada kita, yang harus didik sedemikan rupa agar kelak berguna bagi nusa dan bangsany...
-
MANAJEMEN LOYALITAS PELANGGAN Definisi Loyalitas Pelanggan Pemahaman loyalitas pelanggan sebenarnya tidak hanya dilihat dari transaksinya...
Labels
- Agama Islam (3)
- Catatan Bahasa Indonesia (23)
- Catatan Bahasa Inggris (15)
- Catatan Geografi (1)
- Catatan Pendidikan Kewarganegaraan (1)
- Catatan Sosiologi (2)
- Info Anti Virus (1)
- Info Game (2)
- Info Komputer (25)
- Manajemen (2)
- Promosi Dagangan (1)