Tampilkan postingan dengan label Catatan Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

07 Januari 2011

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Benar

Contoh 1
Judul                      : Petunjuk Korespondensi Niaga Bahasa Indonesia
Nama Pengarang    : Thomas Barata Wijaya
Nama Penerbit       : Pustaka Jaya, Jakarta
Tahun Terbit           : 1989

Cara Melihat Koherensi atau Kepaduan Pada Suatu Paragraf

1. Mengulang salah satu kata yang mendahuluinya.
2. Menggunakan Konjungsi/kata penghubung.
3. Mengulang kata kunci/kata yang di pentingkan pada paragraf tersebut.
4. Menggunakan kata ganti.
5. Menggunakan kata petunjuk.

18 Agustus 2009

Imbuhan Serapan ( Asing )

1. Pra artinya sebelum atau dimuka.
contoh :
1. Prasejarah
2. Praujian
3. Praebta
4. Pranikah
5. Prajabatan.



2. Pramu artinya pemberi jasa
contoh :
1. Pramugari
2. Pramunia
3. Pramuwisma
4. Pramusiwi
5. Pramusaji.



3. Purna artinya makna pertama artinya selesai, makna kedua lengkap, makna ketiga sempurna
contoh :
1. Purnawirawan
2. Purnatugas
3. Purnabakti
4. Purnawaktu
5. Purnajual.



4. Swa artinya sendiri
contoh :
1. Swalayan
2. Swasembada
3. Swadesi
4. Swadaya.



5. Adi artinya besar sekali/sangat besar. Adi menggantikan imbuhan asing power/super.
contoh :
1. Adidaya
2. Adi kodrati
3. Adipura
4. Adibunyi



6. Wan artinya orang yang bersifat.....tergantung kata yang dilengkapi
contoh :
1. Sastrawan
2. Karyawan
3. Angkasawan
4. Budayawan
5. Sejarawan.

Man artinya
contoh :
1. Seniman

Wati artinya
contoh :
1. Sastrawati
2. Karyawati
3. angkasawati
4. Budayawati
5. Sejarawati.

7. Is artinya makna yang pertama bersifat, makna yang kedua kata benda.
contoh :
1. Nasionalis
2. Pancasialis
3. Komunis
4. Ekonomis
5. Praktis
Kata diatas adalah kata sifat

contoh :
1. Vokalis
2. Gitaris
3. Komponis
4. Pianis
kata diatas adalah kata benda

8. Isme artinya makna yang pertama adalah ajaran, makna yang kedua paham, makna yang ketiga kepercayaan.
contoh :
1. Komunisme
2. Pancasialisme
3. Nasionalisme
4. Sukuisme
5. Daerahisme.

9. Isasi artinya pe-an artinya proses.
contoh :
1. Naturalisasi
2. Sosialisasi
3. Organisasi
4. Reboisasi
5. Urbanisasi

10. Pasca artinya sesudah
contoh :
1. Pascasarjana
2. Pascaujian
3. Pascabencana
4. Pascapanen
5. Pascatsunami

11. Tuna artinya makna pertama kurang, makna yang kedua cacat
contoh :
1. Tunadaksa
2. Tunanetra
3. Tunarungu
4. Tunawisma
5. Tunaaksara

12. Anti artinya makna yang pertama melawan,makna yang kedua tidak setuju
contoh :
1. Antiair
2. Antibodi
3. Antikuman
4. Antigores
5. Antinarkoba

bersambung.................

10 Agustus 2009

Metode Pidato

a. Improtu (serta merta) : pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi) : biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
b. Menghafal : pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan selama berpidato.
c. Naskah : Pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
d. Ekstemporan : merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disampaikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato : kemudian kerangka/catatan itulah yang dikembangkan atau disampaikan dalam pidato. (PM)

07 Agustus 2009

Keberhasilan Menyimak/Mendengarkan Informasi Berita

Ukuran Keberhasilan Menyimak/mendengarkan adalah sebagai berikut :

1. Arah pembicara yang ditangkapya tidak menjadi kabur.
2. Ide yang ditangkap tidak menjadi terbalik-balik.
3. Benar dalam memisah-misahkan bagian penting dengan yang tidak penting.
4. tidak ada kesalahpahaman terhadap makna.
5. Ada kesimpulan yang baik dan benar.
6. Berhasil menangkap ide pusat/sentral.

09 Juli 2009

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Adapun Ciri-ciri cerita rakyat yaitu :
1. Penyebarannya dilakukan secara lisan.
2. Bersifat tradisional.
3. Nama Pencerita bersifat anonim (tanpa nama).
4. Memiliki banyak versi dan variasi.
5. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.

15 Maret 2009

Macam-Macam Sudut Pandang

1. Sudut Pandang Persona ke tiga "dia"
-"dia" mahatahu.
-"dia" sebagai Pengamat.

2. Sudut Pandang Persona Pertama "aku"
-"aku" Tokoh Utama.
-"aku" Tokoh tambahan.

3. Sudut Pandang Campuran
-"aku" dan "dia".

Ciri-Ciri Paragraf Persuasif

1. Mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat.
2. Bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau berbuat, bertindak atau melakukan sesuatu secara sukarela, sesuai yang diinginkan pengarang.
3. Membuktikkan kebenaran, pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan dan kepercayaan pada diri pembaca.
4. Menggunakan beberapa teknik seperti rasionalisme, identifikasi, sugesti, proyeksi dan penggantian.

Faktor-Faktor Keberhasilan sebagai Pembawa Acara

1. Faktor Latihan

Latihan yang menunjang keberhasilan yaitu :
a. Pernafasan.
b. Pengucapan.
c. Kelancaran berbicara.
d. Intonasi.
e. Penyusunan kalimat.
f. Membaca berbagai Informasi.
g. Seni gerak tubuh.

2. Faktor Estetis/Estetika

Seseorang pembawa acara harus bersikap luwes dan tampil menarik, menawan serta selalu memperhatikan etika pergaulan.
Contoh Estetis :
1. Dalam hal berbusana.
2. Berbicara.
3. Sopan santun.

3. Faktor Kontrol Emosi

Seseorang pembawa acara harus selalu memanfaatkan pikirannya untuk selalu melakukan kontrol emosi. Jangan melamun dan terlalu cepat.

4. Faktor Penguasaan Bahasa

Pembawa acara adalah seorang komunikator yang baik.

5. Mengatasi Demam Panggung

Cara mengatasinya yaitu dengan berkosentrasi, bersikap rileks, dan melakukan tindakan yang wajar.

6. Kualitas Suara

Upaya untuk memperbaiki kualitas suara ialah sikap badan, pernafasan, dan bentuk mulut sewaktu berbicara.

Ciri-Ciri Nasti

1. Adanya rangkaian peristiwa/kronologis/urutan waktu.
2. Adanya tokoh dalam peristiwa, alur, latar, konflik.
3. Bersifat fakta maupun non fakta.

Ciri-Ciri Cerpen

1. Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.)
2. Besifat Fiksi.
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
6. Alur yang digunakan alur rapat.
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya.

Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

Unsur-unsur Instrinsik Cerpen yaitu :
1. Tema adalah ide atau gagasan yang menjadi pokok persoalan dalam sebuah cerita.
2. Amanat adalah pesan yamg disampaikan dalam cerita.
3. Alur adalah jalan cerita
4. Penokohan/Perwatakan.
5. Latar (tempat, waktu, suasana).
6. Sudut Pandang.
7. Konflik permasalahan apa yang ada dalam cerita.

Unsur-unsur EkstrinsikCerpen yaitu :
1. Latar belakang Pengarang/Penulis.
2. Latar belakang Budaya.
3. Latar belakang Zaman.
4. Latar belakang Ekonomi.
5. Latar belakang Politik.
6. Latar belakang Sosial.
7. Latar belakang Agama.

05 Maret 2009

Jenis-Jenis Membaca dan Kecepatan Membaca



-Ekstensif yaitu ditinjau dari tujuannya membaca terbagi menjadi 2 jenis.
1. Membaca Ekstensif yaitu cara membaca yang dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya teks dalam waktu sesingkat mungkin.

Tujuan membaca Ekstensif yaitu :
1. Memperoleh pemahaman umum.
2. Menemukan hal tertentu dalam teks.

-Intensif yaitu membaca untuk menganalisis dan memahami bahan secara teliti dan mendalam.
Ditinjau dari kecepatan membaca dibagi atas 4 jenis yaitu :
1. Membaca Reguler
Yaitu cara membaca dengan kecepatan relatif lambat. Cara ini dilakukan dengan membaca baris demi baris dengan tujuan memahami teks yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Misalnya : karya-karya Ilmiah.

2. Membaca Sekilas atau disebut Scanning adalah
Membaca dengan melihat sekilas bagian-bagian teks. Terutama judul, daftar isi, kata pengantar atau yang lainnya. Cara ini lebih tepat digunakan atau dilakukan dalam membaca koran.

3. Membaca Cepat atau Slimming adalah
Membaca dengan cara lebih cepat. Pandangan mata langsung meluncur, menyapu halaman-halaman teks. Cara ini lebih tepat digunakan untuk mencari sesuatu yang khusus dalam teks itu. Misalnya Suatu kata dalam kamus atau nomor tertentu dalam buku telefon.

4. Membaca Kecepatan Tinggi atau Warp Speed.
Yaitu membaca suatu teks dengan kecepatan tinggi dengan disertai pemahaman yang tinggi pula.

Dialog


Dialog adalah pembicaraan tokoh-tokoh dalam cerita.

Dialog berfungsi sebagai berikut :
1. Mengemukakan secara langsung.
2. Menjelaskan perihal tokoh dan pesan.
3. Menggerakkan klot maju.
4. Membukakan fakta.

Struktur Alur Drama


Struktur Alur Drama terdiri atas 5 bagian yaitu :
1. Eksposisi yaitu gambaran selintas mengenai drama.
2. Konflik yaitu terjadi persoalan yang melibatkan pelaku cerita.
3. Komplikasi/penggawatan yaitu terjadinya persoalan baru dalam cerita. Dalam hal ini watak tumbuh sendiri-sendiri dan saling mempengaruhi.
4. Krisis yaitu pertentangan diimbangi dengan jalan keluar.
5. Konklusi ( Penyelesaian).

04 Maret 2009

Perwatakan dalam Tokoh Cerita


Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh cerita.

Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.

Watak atau tokoh dalam cerita terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Tokoh Protagonis adalah tokoh utama dalam drama yang dimunculkan untuk mengatasi berbargai persoalan yang dihadapi dalam cerita.
2. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang melawan Protagonis.
3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh pendamai yaitu tokoh yang tidak memiliki sifat Protagonis dan Antagonis.

Alur Atau Jalan Cerita

Alur atau jalan cerita adalah rangkaian cerita yang disususn secara logis. Alur ini biasanya terbagi atas beberapa- beberapa unsur yaitu : Perkenalan, pertikaian, perumitan, puncak/ klimaks, peleraian, dan akhir cerita.

Ada 2 Jenis Alur yaitu :
1. Alur Longgar.
2. Alur Ketat.

Alur Longgar yaitu jika sebagian alur ditinggalkan akan tetapi keutuhan cerita tidak terganggu.

Alur Ketat yaitu jika sebagian alur ditinggalkan keutuhan ceritamenjadi terganggu.

Gaya Bahasa Penegasan

1. Pleonasme : Menegaskan sesuatu yang sudah terang keadaannya.
2. Parratellisme : Ulangan-ulangan kalimatnya yang sama artinya. Maksudnya untuk menegaskan kalimat.
3. Kareksio : Menyatakan suatu hal yang kurang baik, kemudian dibetulkan dengan yang lbih baik.
4. Tantologi : Menulang sebuah kata beberapa kali atau kata lainnya yang hampir sama artinya. Gunanya agar pembaca mendalami maksudnya.

Gaya Bahasa Pertentangan

1. Sinekdoche Totem Pro Parte : Yang disebut seluruhnya sedangkan yang dimaksud hanya sebagian saja.
2. Ironi : Kalimat yang menunjukkan pertentangan dengan yang dimaksud, untuk mengejek atau mencemooh.
3. Okkupasi : Bantahan dan keberatan pembawa akan sebuah hal yang dicoba untuk ditentangkan, agar timbul sebuah kepuasan.

21 Februari 2009

Gaya Bahasa Sindiran

1. Ironi : Kalimat yang menunjukkan pertentangan dengan yang dimaksud, untuk mengejek/ mencemooh.
2. Sarkasme : Sindiran atau ejekan yang kasar.
3. Litotes : mengurangi keadaan diri sendiri, atau merendahkan diriuntuk menghormati orang yang diajak bicara.
4. Asosiasi : Memberi gaya yang bersamaan pada kata-kata yang sesuai dengan maksud penulisnya.
5. Eupheisme : Kiasan kesopanan Bahasa, yaitu untuk menghaluskan kata-kata yang dirasakan kasar, tak sopan atau menyinggung perasaan orang yang diajak bicara.